- Si Mata-Satu -
Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya bahwa masing-masing keyakinan memiliki simbol Tuhannya sendiri. Ketika ada keyakinan lain menyimbolkan Tuhannya dalam bentuk Mata-Satu, kita seharusnya tidak boleh langsung menuduh bahwa mereka penyembah iblis atau Dajjal.
Dalam ajaran Islam disebutkan, dari Anas bin Malik RA, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda:
"Tidak ada seorang Nabi pun, kecuali ia telah mengingatkan umatnya dari si Buta Sebelah yang pendusta (Dajjal). Ketahuilah sesungguhnya dia buta sebelah, dan sesungguhnya Rabb kalian tidak buta sebelah; di antara kedua matanya tertulis ka-fa-ra." (HR. Al-Bukhari No. 7131, Muslim No. 2933, Abu Dawud No. 4316 & 4318, dan At-Tirmidzi No. 2245)
Dari Ibnu Umar RA, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya ia (Dajjal) berbadan besar, berkulit merah, berambut keriting, dan buta sebelah seakan-akan biji anggur yang menonjol." (HR. Al-Bukhari No. 3440, dan Muslim dalam dalam kitab Al-Fitan No. 100)
Kalau diilustrasikan maka perwujudan Dajjal dengan mata buta sebelah akan seperti ini:
Sedangkan yang kita salah tafsirkan dan benci selama ini, Dajjal adalah si Mata-Satu, illustrasinya:
Jika kalian mempercayai Dajjal adalah makhluk bermata-satu dan bersekutu dengan Illuminati, itu artinya tanpa sadar kalian sudah termakan
propaganda Anti-Amerika, Anti-Yahudi, termasuk Anti-Freemason. Di dunia ini banyak yang membenci mereka karena kebijakan politiknya yang tidak sesuai, bertentangan, dan merugikan banyak pihak, seperti misalnya kebijakan AS di Timur Tengah dan Palestina. Ini bukan artinya AS dan Yahudi (dalam hal ini Zionis) adalah kebenaran, tetapi memang di luar sana ada sekelompok orang yang Anti terhadap mereka dan merumuskan propaganda Dajjal bermata-satu sebagai bagian dari sikap permusuhan terhadap AS dan Yahudi. Inilah perang intelijen. Padahal,
Islam dalam banyak Hadits tidak pernah menyebut Dajjal si Mata-Satu, melainkan Dajjal si Buta Sebelah.
Sedangkan dalam ajaran Kristen yang dibiaskan dengan teori konspirasi,
Anti-Kristus tidak hanya dilambangkan bermata-satu atau buta sebelah. Anti-Kristus dan iblis dilambangkan dengan simbol 666, Salib Terbalik, Pentagram Terbalik, Kambing Baphomet, Ular atau Naga, bahkan Anti-Kristus dilambangkan juga sebagai sosok manusia biasa. Banyak versi. Contohnya seperti yang digambarkan dalam lukisan Luca Signorelli di tahun 1501 ini, di situ tampak sosok Anti-Kristus bermata-dua, berwujud manusia biasa, sedang dibisiki oleh iblis.
Dengan begitu banyaknya lambang yang dijadikan simbol Anti-Kristus, maka para penganut teori konspirasi bisa dengan mudahnya berkreasi. Menghubung-hubungkan ini dengan itu, itu dengan ini. Jika mereka tidak menemukan simbol Mata-Satu, mereka bisa mencari simbol-simbol lain untuk dihubung-hubungkan seperti Pentagram atau Salib Terbalik yang kemudian dikaitkan dengan fakta yang ada. Contohnya gambar di bawah ini, Paus dihubungkan dengan Anti-Kristus karena terdapat simbol Salib Terbalik saat mengunjungi
Holy Site of Sermon.
Padahal, Salib Terbalik atau Salib Santo Petrus (Bahasa Inggris:
Cross of St. Peter atau resminya
Petrine Cross) memiliki makna sejarah bahwa Santo Petrus disalib dengan kepala di bawah karena ia merasa tidak pantas untuk disalib seperti Yesus Kristus. Simbol ini melambangkan sikap rendah hati dan rasa tidak pantas untuk dibandingkan dengan Yesus. Kisah seperti ini banyak yang tidak mengetahui, sehingga teori konspirasi menyebut Vatikan dan Paus-nya adalah perwakilan Anti-Kristus atau Dajjal. Inilah bentuk provokasi dan sentimen terhadap agama atau keyakinan tertentu.
- Mata-Satu Dalam Keyakinan Lain -
Kita akan membahas bahwa Mata-Satu tidak hanya ada dalam agama Islam, tetapi banyak keyakinan atau agama lain yang menganggap Mata-Satu adalah simbol Tuhan, bukan simbol iblis atau Dajjal. Berikut penjelasannya:
1. The Eye of Providence (Amerika Serikat)
AS menyebut salah satu lambang negaranya secara resmi sebagai The Eye of Providence atau All-Seeing Eye of God bukan One-Eye atau Mata-Satu, atau Mata Horus. The Eye of Providence yang dibingkai dalam sebuah segitiga ini bermakna sebagai Tuhan dalam Trinitas. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa simbol tersebut adalah simbol klasik yang umum dipakai oleh kaum Kristen di zaman Renaissance. Untuk melambangkan Tuhan yang Maha Melihat, maka disimbolkan dengan sebuah mata, All-Seeing Eye atau Mata Yang Melihat Segala. Ini logis, karena jika simbol Mata Tuhan yang Esa itu dua, maka sama saja dengan penyimbolan terhadap dua mata manusia.
2. The Eye of Horus (Mitologi Mesir Kuno)
Banyak penganut teori konspirasi mengaitkan bahwa simbol The Eye of Providence milik AS terinspirasi dari mitologi Mesir Kuno yaitu mata Dewa Horus atau The Eye of Horus. Inilah teori konspirasi yang terkenal akan keterampilannya dalam mengkait-kaitkan sejarah. Padahal, kalau kita mau jujur, Horus tidak bermata satu, melainkan bermata dua. Mata kanan Horus adalah matahari (Ra), dan mata kirinya adalah bulan (Thoth). Namun dalam teori konspirasi, sekali lagi demi memuluskan teori tersebut, maka yang diambil hanyalah sebelah mata saja, yaitu mata Ra yang dikait-kaitkan dengan simbol Anti-Kristus atau Dajjal. Memang dalam kisahnya, mata Horus pernah buta sebelah karena perkelahian melawan Dewa Seth, namun sebelah mata tersebut sembuh atas bantuan Dewa Osiris, dan malah menjadi semakin kuat.
3. Odin (Mitologi Nordik)
Mitologi Nordik merupakan kepercayaan masyarakat Eropa Utara atau Skandinavia (Denmark, Norwegia dan Swedia) sebelum kedatangan agama Kristen. Dalam mitologi ini, Odin adalah pemimpin para Dewa dengan banyak peran sebagai Dewa Kebijaksanaan, Dewa Perang, Dewa Pertempuran dan Dewa Kematian. Odin adalah Raja Dewa dengan sebelah matanya yang buta. (Lihat gambar, diambil dari film "Thor".)
4. Cao Dai (Vietnam)
Merupakan agama monoteis dari Vietnam. Tiga ajaran utama dalam agama ini adalah: Buddha, Sage, Saint. Cao Dai menyimbolkan Tuhannya dalam bentuk Mata-Satu.
5. The Eyes of Bodhnath (Buddha)
Atau The Eyes of the Buddha atau The Bodhisattva's Eyes dan masih banyak nama lainnya. Menurut keyakinan Buddha, matahari dan bulan lahir dari kedua mata ini. Sepintas mirip dengan dua mata Horus. Bahkan agama Cao Dai memakai satu mata Buddha untuk menyimbolkan Tuhannya.
6. Tryambakam (Hindu)
Shiva, atau Dewa Siwa jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, adalah 1 dari 3 dewa utama (Trimurti) dalam agama Hindu (2 dewa utama lainnya adalah Brahma dan Wisnu). Umat Hindu meyakini Dewa Siwa memiliki tiga mata (Tri Netra atau Trilochana). Mata-Satu Dewa Siwa ini berada di dahi, dan disebut Tryambakam.
Banyaknya keyakinan lain yang menggunakan simbol Mata-Satu sebagai simbol Tuhannya, seharusnya membuat kita tidak lagi berpikiran sempit dan menuduh bahwa keyakinan lain tersebut adalah penyembah iblis atau Dajjal. Hormati keyakinan mereka. Kita orang yang berpikir, bukan? Jangan-jangan jika di jalan kita bertemu dengan seorang pengemis yang matanya buta sebelah langsung kita tunjuk: Dajjal!
Silakan copy-paste, tapi mohon cantumkan sumber berupa link-back ke blog ini.