Sabtu, 01 September 2012

10. ILLUMINATI, BUDAYA POP & BISNIS DOLLAR

- Illuminati Modern -
Illuminati didirikan oleh Adam Weishaupt di Bavaria tahun 1776 (selanjutnya akan disebut dengan Illuminati Bavaria) dan bubar sekitar tahun 1780-an. Didirikan sebagai organisasi bagi sekumpulan para intelektual lokal di Bavaria atau Bayern, Jerman.

Illuminati Bavaria yang kemudian di zaman modern ini dikaitkan sebagai organisasi super-rahasia yang sedang berkonspirasi mempersiapkan New World Order (NWO) atau Tatanan Dunia Baru, sebuah dunia di bawah satu pemerintahan yang otoriter, terkontrol dan tanpa agama. Jika dikaitkan dengan beberapa keyakinan, maka NWO adalah sebagai sarana Illuminati untuk menyambut kedatangan Dajjal atau Anti-Kristus di akhir zaman kelak. Teori ini menyebar dengan cepat sejalan dengan perkembangan teori konspirasi yang diciptakan oleh para penulis buku konspirasi seperti: David Icke, Mark Dice, Henry Makow, Texe Marrs, Anthony Ralph Epperson, Andrew Carrington Hitchcock dan masih banyak lagi, juga Dan Brown sebagai perwakilan dari penulis novel fiksi konspirasi. Dari situlah kemudian tercipta salah satu chart fiksi di bawah ini:


Dengan chart tersebut kita bisa mengembangkan dan membuat buku atau novel konspirasi yang akan sangat laris jika dijual nanti. Ini sudah terbukti. Kuncinya cuma satu, yaitu menjual kontroversi.

- Illuminati Fiksi -
Chart di atas sebenarnya sangat mudah untuk dibilang fiksi, apalagi Illuminati modern ini diklaim oleh beberapa pihak sebagai organisasi super-rahasia, tertutup dan elit. Tetapi bagaimana mungkin rahasia super tersebut bocor ke publik seperti yang diperlihatkan gambar di atas? If this Illuminati is SO SECRET, how does EVERYONE KNOW about it? Kalau super rahasia, MENGAPA setiap orang bisa dengan mudahnya mengetahui susunan organisasi Illuminati? Tinggal googling saja maka kita akan tahu rencana Illuminati ke depan. Kita lihat pada gambar tersebut dicantumkan nama keluarga Kennedy, negara China dan Vatikan, yang jauh dari keterkaitan dengan Illuminati modern. Ini kesalahan fatal dan kurangnya ilmu dalam penyusunan chart.

Illuminati modern ini lalu semakin seru, menarik dan membuat penasaran, saat para penulis mendramatisir dengan menambahkan unsur sihir. Illuminati, oleh mereka, digambarkan sebagai sebuah organisasi super-rahasia yang mempelajari sihir hitam dan bersekutu dengan iblis, serta mengorbankan manusia untuk tumbal sebagai bentuk persembahan.


Keseruan-keseruan inilah yang membuat buku-buku konspirasi laris-manis-tanjung-kimpul dan menghasilkan banyak Dollar. Kita menyebutnya buku fiksi ilmiah, yaitu buku fiksi yang dikait-kaitkan dengan sejarah atau cabang ilmu tertentu. Atau, science-fiction. Namun kalau ada yang berkeberatan dengan penyebutan bahwa buku-buku tersebut adalah beraliran science-fiction, maka ada istilah yang lebih tepat yaitu pseudo-science atau setengah ilmiah, setengah fiksi. Mengapa? Karena penelitian atau riset para penulis tersebut dilakukan di luar metodologi ilmiah yang valid dan tidak bisa diuji kebenarannya. Belum lagi Illuminati semakin populer dengan banyaknya musisi, selebriti atau seniman pop dunia yang menggunakan simbol-simbol (yang katanya milik) Illuminati sebagai bentuk kontroversi yang akan berdampak pada pesatnya kenaikan penjualan produk-produk mereka. Para blogger penggemar teori konspirasi secara tidak sadar telah mengiklankan produk-produk mereka secara gratis melalui internet hanya karena mereka memakai, misalnya, simbol segitiga pada salah satu cover album CD-nya. Sekali lagi, semua kontroversi Illuminati di zaman modern ini ujung-ujungnya adalah untuk mendulang uang: Dollar.

Di luar para penulis di atas, muncul Mike Warnke dan John Todd yang di negara asalnya dikenal sebagai Anti-Yahudi. Mereka berdua semakin menguatkan isu Illuminati yang berencana mendominasi dunia dengan NWO-nya. Sayangnya, teori konspirasi para penulis Barat ini kemudian diadopsi oleh beberapa cendikiawan Muslim yang kemudian disebar-luaskan kepada pemuda/i masa kini. Lalu timbul sikap antipati terhadap "golongan" atau "kaum" tertentu.

(Bersambung, selanjutnya: Budaya Pop, Bisnis Dollar dan Viral Marketing)
»»  Lebih lengkap...